PENERAPAN
STRATEGI ELABORASI PQ4R
UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN PRESTASI MENULIS
KARYA TULIS SEDERHANA
SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 1 NUSA PENIDA
UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN PRESTASI MENULIS
KARYA TULIS SEDERHANA
SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 1 NUSA PENIDA
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
oleh:
I Made Sudarma
(Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Negeri 1 Nusa
Penida)
ABSTRAK
Penelitian
ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan
kreativitas dan prestasi menulis karya tulis sederhana siswa kelas IXA SMP
Negeri 1 Nusa Penida Tahun Pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Kegiatan penelitian ini dilakukan mengikuti prosedur
penelitian tindakan kelas dalam dua
siklus pembelajaran, dengan tahapan tiap siklus terdiri atas perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek kegiatan penelitian ini adalah siswa
kelas IX A SMP Negeri 1 Nusa Penida pada semester genap tahun pelajaran
2012/2013 sebanyak 30 orang. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik
observasi dan tes untuk memperoleh data aktivitas dan data prestasi belajar
siswa. Data yang terkumpul kemudian dipaparkan secara kualitatif melaui teknik
deskriptif komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
aktivitas dan prestasi belajar menulis karya ilmiah sederhana siswa. Aktivitas
sebelum menggunakan strategi elaborasi PQ4R masih dalam katagori kurang
(rata-rata 4,48), pada siklus-I dalam katagori cukup (rata-rata 6,59),dan pada siklus-II dalam katagori aktif (rata-rata
10,22). Prestasi belajar pada pengukuran-I dalam katagori cukup dengan
ketuntasan 18,5% (rata-rata 5,41), pada pengukuran-II dalam katagori baik
dengan ketuntasan 100% (rata-rata 7,20), dan rata-rara (I+II) dalam katagori
baik dengan ketuntasan 74% (rata-rata 6,59). Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Elaborasi PQ4R dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IXA SMP Negeri 1 Nusa
Penida Tahun Pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
Kata-kata
kunci: PQ4R
1.
PENDAHULUAN
Pengajaran Bahasa Indonesia merupakan pengajaran yang
mengajak siswa untuk menjelajah dunia bahasa, baik bahasa lisan atau bahasa
tulis. Pengajaran Bahasa Indonesia harus
dilakukan dengan cara mengajak siswa
membaca langsung produk-produk bahasa, kemudian memberi penilaian ataupun
menganalisis produk-produk tersebut sehingga terjadi dialog antara siswa dengan
produk-produk. Hasil dari pengajaran seperti itu akan dapat dilihat dari
kemampuan dan kemauan siswa untuk dapat merasakan dan mengambil hikmah dari
membaca. Kemudian, hasil yang lebih tinggi lagi adalah tumbuhnya kemauan siswa
untuk menulis dan menghasilkan produk-produk bahasa yang baik dan benar (Setiawan,2004:14-15).
Analog dari hal tersebut,
hasil pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Nusa Penida belum
melahirkan siswa yang mampu menghasilkan produk-produk bahasa yang baik dan
benar. Salah satu bukti yang menunjukkan hal ini adalah sebagian besar siswa
SMP Negeri 1 Nusa Penida belum mampu menulis surat izin tidak masuk secara baik
dan benar. Dari hasil pengamatan sementara, rendahnya kemampuan siswa untuk
menghasilkan produk-produk bahasa berupa tulisan disebabkan oleh minimnya minat
siswa untuk membaca kemudian memahami contoh-contoh produk bahasa yang berupa
tulisan. Hasil pengamatan sementara ini sesuai dengan pendapat Wahyono (2004:42)
yang menyebutkan bahwa kemampuan menulis seseorang sangat bergantung dari
intensitas membacanya.
Berdasarkan permasalahan pembelajaran itu, penulis
mencoba menerapkan strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk membaca
terlebih dahulu kemudian memahami terhadap yang telah dibacanya. Setelah memahami,
selanjutnya siswa diharapkan dapat menulis berdasarkan contoh-contoh yang telah
dibaca. Strategi yang kemudian dipilih dan dicobakan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah Strategi Elaborasi PQ4R dalam pelajaran menulis karya tulis
sederhana di kelas IX A SMP Negeri 1 Nusa Penida tahun pelajaran 2012/2013. Hal
itu karena strategi elaborasi PQ4R berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik
adalah belajar langsung menggunakan bahasa secara intensif.
Strategi Elaborasi PQ4R merupakan strategi yang
digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan
dari preview (membaca selintas dengan
cepat), question (bertanya), dan 4R
singkatan dari read (membaca), reflect (merefleksikan), recite (menanyakan pada diri sendiri), dan
review (mengulang secara menyeluruh).
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dalam penelitian ini
mengkaji dua hal yang menjadi masalah penelitian, sebagai berikut. (1) Bagaimanakah
aktivitas belajar siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Nusa Penida pada pembelajaran
menulis karya tulis sederhana setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
Strategi Elaborasi PQ4R? (2) Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas IX A SMP
Negeri 1 Nusa Penida pada pembelajaran menulis karya tulis sederhana setelah
mengikuti proses pembelajaran dengan Strategi Elaborasi PQ4R?
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
diseting dalam dua siklus, setiap siklus melalui tahapan-tahapan : 1) perencanaan
(planning), 3) pelaksanaan (action), 4) observasi dan penilaian (observing and evaluation), dan 5)
refleksi (reflection). Subjek
penelitian adalah siswa kelas IXA SMP Negeri 1 Nusapenida semester genap tahun
pelajaran 2012/2013 sebanyak 30 orang. Objek penelitian adalah aktivitas dan
hasil belajar siswa pada Standar
Kompetensi (SK) “Mengeskpresikan berbagai
pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan nonsastra”.
Instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data yaitu lembar observasi untuk data aktivias
dan tes hasil belajar untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Observasi
aktivitas dilakukan selama pembelajaran berlangsung sedangkan tes hasil belajar
dilakukan setiap akhir siklus. Instrumen lembar observasi terdiri 6 (enam)
indikator, yaitu : 1)mengikuti proses pembelajaran, 2) melakukan diskusi
kelompok, 3) mencari informasi, 4) bertanya, 5) menanggapi pertanyaan, dan 6)
menyelesaikan tugas. Setiap indikator dengan rentangan penskoran 1 sampai 3,
skor 1 jika tidak pernah, skor 2 jika kadang-kadang, dan skor 3 jika sering.
Selanjutya ditentukan pedoman konversi yang ditentukan berdasarkan mean ideal (Mi) dan simpangan
baku ideal (Sbi). Kategori sangat baik jika skor perolehan ³ 15, kategori baik jika skor perolehan
13 < X £ 15, kategori
baik jika perolehan skor 11 < X £
13, kategori cukup jika perolehan skor 9 < X £
11, dan kategori sangat kurang X £
9.
Untuk memperoleh data hasil belajar siswa digunaka tes
hasil belajar berbentuk isian sebanyak 6 (enam) item setiap siklus.
Penskorannya sebagai berikut, jika jawaban salah diberikan skor 1, jika jawaban
kurang tepat diberikan skor 2, dan jika jawaban sempurna diberikan skor 3.
Ketuntasan siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 6,5.
Data hasil belajar siswa dikonversikan menjadi nilai menggunakan rumus :
Nilai = skor perolehan x 100
Skor maksimum
Keseluruhan
data hasil penelitian dideskrisipkan secara naratif dalam menentukan tingkat
aktivitas belajar siswa dan hasil belajarnya dalam mencapaian kompetensi yang
dibelajarkan.
3.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Untuk
menentukan hasil belajar dengan Strategi PQ4R, maka terlebih dahulu akan
dijelaskan mengenai pedoman konversi yang digunakan untuk memberikan
klasifikasi aktivitas belajar siswa dan apresiasi terhadap prestasi belajar
siswa pada pelajaran menulis karya tulis sederhana.
Untuk
data tentang aktivitas belajar siswa, rentang skor yang diberikan adalah dari 0
sampai dengan 3. Skor 0 berarti tidak pernah, skor 1 berarti jarang, skor 2
berarti sering, dan skor 3 berarti selalu. Sementara itu, aspek yang
diobservasi sebanyak 6 aspek, yaitu 1) mengikuti proses pembelajaran, 2)
melakukan diskusi kelompok, 3) mencari informasi, 4) bertanya pada teman, 5)
menanggapi pertanyaan teman/guru, dan 6) menyelesaikan tugas. Untuk itu, skor
maksimum idealnya adalah 3x 6 = 18, dan skor minimum idealnya adalah 0x 6 = 0.
Berdasarkan data tersebut dan dengan menggunakan rumus-rumus yang telah
disebutkan, maka diperoleh hasil Mi = 6 dan SDi = 3. Sehingga, Mi + 1,5SDi =
10,5, Mi + 0,5SDi = 7,5, Mi – 0,5SDi = 4,5, dan Mi – 1,5SDi = 1,5. Dari hasil
tersebut dapat ditentukan pedoman konversi untuk klasifikasi tingkat aktivitas
belajar siswa sebagai berikut.
Rata-rata
skor : X > 10,5 :
sangat aktif
Rata-rata
skor : 7,5 < X ≤ 10,5 : aktif
Rata-rata
skor : 4,5 < X ≤ 7,5 : cukup aktif
Rata-rata
skor : 1, 5 < X ≤ 4,5 : kurang aktif
Rata-rata
skor : X ≤ 1,5 :
tidak aktif
Hasil
prestasi belajar siswa memiliki skor maksimum ideal 10 dan skor minimum ideal
1. Dengan demikan, mean idealnya (Mi) adalah 4,5 dan simpangan baku idealnya
(SDi) adalah 1,83. Berdasarkan data tersebut, pedoman konversi untuk apresiasi
prestasi belajar siswa pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia sebagai
berikut.
Rata-rata
skor : X > 7,25 :
sangat aktif
Rata-rata
skor : 5,42 < X ≤ 7,25 : baik
Rata-rata
skor : 3,58 < X ≤ 5,42 : cukup
Rata-rata
skor : 1,75 < X ≤ 3,58 : kurang
Rata-rata skor : X ≤ 1,75 : sangat kurang
Setelah
dilakukan proses pembelajaran dengan Strategi PQ4R diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 4.1
Rekapitulasi
Aktivitas Siswa
dalam Mengikuti Pembelajaran Menulis
No
|
Observasi
|
Rata-Rata
|
Klasifikasi
|
1
|
Pra-Siklus
|
4, 48
|
Kurang
|
2
|
Siklus-I
|
6, 59
|
Cukup
|
3
|
Siklus-II
|
10, 22
|
Aktif
|
Tabel 4.2
Rekapitulasi
Prestasi Belajar Siswa
dalam Pembelajaran
Menulis
No
|
Pengukuran
|
Rata-Rata
|
Ketuntasan
|
Apresiasi
|
1
|
I (akhir siklus I)
|
5, 41
|
18, 5 %
|
Cukup
|
2
|
II (akhir siklus II)
|
7, 20
|
100 %
|
Baik
|
3
|
I + II
|
6, 59
|
74 %
|
Baik
|
3.2
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data
dalam tabel 4.1 dan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa penerapan Strategi PQ4R
berpengaruh besar terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa
dalam mengikuti pelajaran menulis. Peningkatan aktivitas belajar ini dapat
dilihat pada setiap siklus. Klasifikasi
kurang (dengan rata-rata 4,48) pada saat sebelum tindakan atau sebelum penerapan Strategi PQ4R menjadi
klasifikasi cukup (dengan rata-rata 5,59) pada siklus I. Siklus II meningkat
menjadi klasifikasi aktif (dengan rata-rata 10,22).
Dari
hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan Strategi PQ4R dapat mendorong
peningkatan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa dan sastra
Indonesia. Hasil ini sesuai dengan pendapat Wahyona (2004:43) yang menyebutkan,
bahwa siswa akan menjadi aktif dalam pembelajaran bahasa jika dihadapkan pada
suatu masalah yang nyata kemudian dibimbing bagian demi bagian. Hal inilah yang
dilakukan ketika Strategi PQ4R diterapkan di kelas. Siswa diberikan sebuah
contoh yang sesuai dengan materi yang sedang di bahas, kemudian mereka akan
dibimbing bagian demi bagian dengan soal-soal yang akan mengarahkan siswa untuk
dapat membangun pengetahuan berdasarkan jawaban yang didapat. Di samping itu,
secara teoritis, semakin sering siswa melakukan aktivitas dan menghasilkan
hasil yang positif kemudian mendapat reward
sepantasnya, maka akan dapat menambah kepercayaan diri siswa untuk terus
meningkatkan aktivitas belajarnya.
Sejalan
dengan peningkatan aktivitas belajar siswa, prestasi belajar siswa ternyata
juga ikut meningkat dengan penerapan Strategi PQ4R. Pada akhir siklus I, ketika
dilakukan tes, prestasi belajar siswa mencapai rata-rata 5,41 dengan ketuntasan
18,5 % dan dengan klasifikasi cukup, meningkat menjadi rata-rata 7,20 dengan
ketuntasan 100 % dan dengan klasifikasi baik pada akhir siklus II. Demikian
juga pada rata-rata prestasi belajar yang dihitung pada akhir siklus mencapai
6,59 dengan ketuntasan 74 %, dan dengan kalsifikasi baik.
Ternyata,
dengan penerapan Strategi PQ4R dalam pembelajaran menulis dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hasil ini sejalan dengan pendapat DePorter, Reardon,
dan Nourie (2004:155-157) yang menyatakan bahwa prestasi belajar siswa akan
meningkat jika mereka diarahkan untuk menciptakan strategi berpikir dengan
memberikan pertanyaan tentang apa yang terjadi? Pertanyaan tentang apa yang
sedang dipelajari? Pertanyaan tentang bagaimana cara menerapkan sesuatu yang
telah dipelajari. Pendapat inilah yang sebenarnya telah dilakukan pada Strategi
Elaborasi PQ4R, karena siswa telah dibimbing dengan pertanyaan-pertanyaan yang
akan dapat membangun pengetahuan dan pada akhirnya akan dapat menerapkan
pengetahuan yang telah didapat itu. Hasil inipun didukung oleh teori belajar
realistik, yang menyebutkan bahwa ketika siswa diberikan kondisi pembelajaran
nyata (relatif nyata dengan contoh-contoh yang diberikan) dan diberikan
kebebasan dalam cara menemukan (seakan-akan menemukan sendiri dari soal-soal
yang dijawab), kemudian membangun formula tertentu atau membangun pengetahuan
baru (dari urutan langkah-langkah soal yang diberikan), maka siswa akan
memiliki keyakinan yang lebih besar untuk mempelajari sebuah materi ajar lebih
jauh. Kondisi inilah yang akan berdampak pada proses belajar yang pada akhirnya
dapat meningkatkan prestasi belajar.
Dengan demikian berdasarkan
kriteria atau indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
Strategi PQ4R dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada
pelajaran menulis karya ilmiah sederhana. Hal ini dapat dilihat dari segi
rata-rata ketercapian ketuntasan belajar yang mencapai 74 %. Ini berarti dapat mencapai ketuntasan
belajar yang ditargetkan dalam penelitian ini.
4.
PENUTUP
Berdasarkan hasil pembelajaran dan
analisis hasil yang disajikan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut. (1) Penerpan Strategi PQ4R dalam pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar
menulis, dari kategori aktivitas belajar yang kurang sebelum tindakan menjadi
kategori aktivitas baik pada akhir tindakan. (2) Penerapan Strategi PQ4R dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mampu memperbaiki prestasi belajar
menulis siswa dari segi rata-rata dengan
klasifikasi baik. (3) Penerapan Strategi PQ4R, dari aktivitas dan prestasi
belajar menulis siswa yang terus meningkat, ternyata dapat berkontribusi
positif untuk menigkatkan ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Sehubungan dengan hasil penelitian
ini, maka dapat direkomendasikan hal sebagai berikut. (1) Untuk guru, khususnya
guru bahasa dan sastra Indonesia agar dapat memanfaatkan Strategi PQ4R di dalam
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Hal ini karena Strategi PQ4R
ternyata terbukti secara empiris mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
menulis siswa. (2) Untuk guru-guru yang terhimpun dalam wadah MGMP, khususnya
MGMP bahasa dan sastra Indonesia agar terus melakukan inovasi-inovasi terhadap
metode-metode pembelajaran, seperti Strategi PQ4R ini, sehingga dapat membantu
siswa untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Chaeruddin.
2004. Media Membantu Mempertinggi Mutu
Proses Belajar. Buletin Pusat Perbukuan, Vulome 10 Tahun 2004: 20-22.
Dahar, Ratna Wilis.
1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta :
Erlangga.
Dantes,
I Nyoman. 1983. Penilaian Layanan
Bimbingan Konseling. Singaraja : FKIP Unud.
Degeng
S., I Nyoman. 1989. Ilmu Pengajaran
Taksonomi Variabel. Jakarta : P2LPTK. Depdikbub.
DePorter,
Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nouri. 2004. Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas.
Bandung : PT Mizan Pustaka.
Hartanto,
Irwan. 2009. Penggunaan Strategi Elaborasi PQ4R dalam Pembelajaran Sejarah
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Pokok Bahasan Pendudukan
Militer Jepang di SMA Negeri 1 Gringsing Tahun Pelajaran 2008/2009.
http://lib.unnes.ac.id/2362/
Kemmis,
W.C dan Taggart, R.M. 1988. The Actioan
Research. Geelong Victoria : Deakin University Press.
Lestari,
Sri. 2009. Penigkatan Kemampuan Membaca
dengan Penerapan Strategi Elaborasi PQ4R pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3
Kawedanan Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2008/2009.
http://sediaskripsi.wordpress.com/2012/11/16
Madusari,
Endah Ariani, Teuku Alamsyah, Evi Dihanti. 1993. Metodologi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bahasa.
Nasution,
Farid. 2001. Hubungan Metode Mengajar
Dosen, Keterampilan Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar dengan
Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, VIII(8) : 40-43
Nurkancana,
I Wayan dan PPN. Sunartana. 1992. Evaluasi
Hasil Belajar. Surabaya : Usaha Nasional.
Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Sinar Baru.
Sudirma,
Eman. 2010. Penggunaan Strategi Elaborasi
PQ4R untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Al-Qur’an PTK pada Siswa
Kelas III SD Negeri 2 Legokjawa Kecamatan Cimerok Kabupaten Ciamis Tahun
Pelajaran 2009/2010. http://emansudirman.blogspot.co
Suryaman,
Maman. 2006. Memilih dan Memanfaatkan
Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia. Buletin Pusat Perbukuan, Volume 12
Tahun 2006 : 36-39.
Wahyono,
N. Widhi. 2004. Pembelajaran Bahasa
Indonesia Sudahkan Berbasis Kompetensi ? Majalah Pendidikan Gerbang, IV(4)
: 42-44.
I Made Sudarma,S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia
SMP Negeri 1 Nusa Penida
No comments:
Post a Comment